Banyak pemilik UMKM sudah punya Google Business Profile, tetapi masih bingung melihat menu Insight dan merasa datanya “terlalu ribet”. Padahal, kalau dibaca dengan cara yang tepat, insight Google Business Profile bisa jadi kompas untuk melihat apakah orang benar-benar menemukan bisnis kamu, dan apakah mereka tertarik untuk menghubungi. Karena itu, langkah demi langkah di bawah ini akan membantu kamu membaca Insight dengan lebih tenang, lalu mengambil tindakan nyata dari datanya.
1. Mulai dari Periode Waktu yang Tepat
Sebelum melihat angka apa pun, pilih dulu periode waktu yang ingin kamu analisis. Biasanya, pemilik UMKM bisa mulai dari 28 hari terakhir untuk melihat tren singkat, lalu membandingkannya dengan bulan sebelumnya. Dengan memilih periode yang tepat, kamu tidak terjebak panik dengan naik-turun angka harian dan bisa lebih fokus pada pola.
Jika kamu menjalankan promo, event, atau ganti jam operasional, biasakan cek Insight sebelum dan sesudah periode itu. Dengan begitu, kamu bisa melihat apakah perubahan tersebut berpengaruh pada jumlah orang yang melihat profil dan menghubungi bisnis. Langkah ini sederhana, tetapi sering terlewat karena orang langsung lompat ke angka tanpa melihat konteks waktu.
2. Perhatikan Total Views Profil Bisnis
Setelah memilih periode, lihat berapa kali profil kamu dilihat di Google Search dan Google Maps. Angka ini menunjukkan seberapa sering bisnis kamu muncul di depan calon pelanggan, baik ketika mereka mencari nama brand maupun jenis layanan. Semakin tinggi angka views, semakin besar potensi orang mengenal bisnis kamu, meskipun belum tentu langsung membeli.
Jika views rendah atau turun drastis, jadikan ini sebagai alarm yang lembut untuk evaluasi. Kamu bisa mulai dari hal dasar: cek apakah kategori bisnis sudah tepat, deskripsi sudah jelas, foto terbaru sudah diunggah, dan jam operasional sudah benar. Kadang, penurunan views muncul hanya karena profil kurang terawat.
3. Bedakan Pencarian Brand dan Non-Brand
Insight biasanya membedakan pencarian berdasarkan cara orang menemukan bisnis kamu, misalnya pencarian langsung (pakai nama brand) atau pencarian penemuan (melalui kategori atau jenis layanan). Pencarian langsung menunjukkan orang yang sudah kenal brand kamu, sementara pencarian penemuan menggambarkan orang yang baru pertama kali mengenal bisnis.
Sebagai pemilik UMKM, kamu sebaiknya tidak hanya senang kalau yang naik adalah pencarian langsung. Justru, pencarian penemuan sangat penting karena di sanalah pelanggan baru sering muncul. Jika pencarian penemuan rendah, pertimbangkan untuk memperbaiki deskripsi, menambah kata kunci layanan, dan memperkaya konten foto yang menggambarkan jenis bisnis kamu.
4. Analisis Aksi Pengguna: Telepon, Pesan, dan Arah
Insight juga menunjukkan berapa banyak orang yang mengklik tombol telepon, mengirim pesan (jika fitur diaktifkan), atau meminta petunjuk arah ke lokasi. Ini adalah tindakan yang paling mendekati konversi, karena orang tidak hanya melihat, tetapi sudah menunjukkan minat kuat. Di tahap ini, kamu mulai bisa menghubungkan data dengan potensi pelanggan yang nyata.
Jika angka views tinggi tetapi aksi seperti telepon atau arah rendah, berarti ada “kebocoran” di tengah. Mungkin deskripsi belum meyakinkan, foto kurang jelas, atau review belum cukup kuat. Di sisi lain, jika angka aksi tinggi, kamu bisa menjadikannya sinyal bahwa profil sudah cukup menarik dan tinggal memperkuat pelayanan saat pelanggan datang atau menelepon.
5. Lihat Data Permintaan Arah untuk Memahami Area Potensial
Data “Direction requests” atau permintaan arah memberi gambaran dari area mana orang paling banyak mencari rute ke bisnis kamu. Informasi ini sangat berguna untuk pemilik UMKM yang ingin tahu: sebenarnya pelanggan datang lebih banyak dari arah mana. Kadang, hasilnya mengejutkan karena kamu menemukan kecamatan atau area tertentu yang mendominasi permintaan arah.
Dari area-area yang sering muncul tersebut, kamu bisa menyusun strategi lanjutan. Misalnya, kamu bisa menargetkan iklan lokal ke area tersebut, membuat konten dengan menyebut nama daerah itu, atau bekerja sama dengan komunitas lokal di sana. Dengan begitu, data permintaan arah tidak berhenti jadi angka tetapi benar-benar menjadi bahan keputusan.
6. Perhatikan Jam dan Hari Tersibuk
Insight juga memberikan gambaran tentang jam dan hari ketika bisnis kamu paling sering dicari atau dihubungi. Pola ini penting untuk mengatur sumber daya, misalnya jumlah staf, stok produk, atau kesiapan respon di WhatsApp. Jika kamu tahu waktu tersibuk, kamu bisa memastikan pelayanan pada jam tersebut benar-benar maksimal.
Selain itu, informasi ini dapat membantu kamu menentukan waktu terbaik untuk posting konten atau menjalankan promo. Misalnya, jika pencarian tertinggi terjadi di akhir pekan, kamu bisa merancang promo khusus Sabtu–Minggu dan menyesuaikan jadwal posting di media sosial agar lebih sinkron dengan perilaku pencarian pengguna.
7. Hubungkan Foto dengan Performa Tampilan
Insight Google Business Profile juga menampilkan jumlah views untuk foto yang UMKM unggah. Angka ini membantu UMKM menilai apakah foto bisnis menarik perhatian atau tidak. Jika foto sering dilihat, artinya visual kamu cukup kuat untuk membuat orang bertahan lebih lama di profil.
Namun, jika views untuk foto sangat rendah atau tidak bertambah, ini tanda bahwa kamu perlu menyegarkan visual. Cobalah unggah foto yang lebih relevan: suasana toko, close up produk, before–after layanan, atau foto tim yang sedang melayani pelanggan. Visual yang humanis sering lebih mudah menyentuh hati calon pelanggan dibanding gambar generik.
8. Evaluasi Efek Perubahan pada Profil
Setiap kali kamu mengubah sesuatu di profil—misalnya menambah kategori, memperbaiki deskripsi, atau mengganti foto utama—biasakan catat tanggalnya. Dengan begitu, saat melihat Insight beberapa minggu kemudian, kamu bisa menghubungkan perubahan angka dengan tindakan yang kamu lakukan. Cara ini membuatmu belajar lebih cepat tentang apa yang efektif untuk bisnis.
Jika setelah perubahan besar views dan aksi meningkat, berarti langkah tersebut bekerja dengan baik. Sebaliknya, jika angka turun atau tidak berubah, kamu bisa mencoba pendekatan lain tanpa perlu menyalahkan diri sendiri. Yang terpenting, kamu tidak menebak-nebak, tetapi memutuskan berdasarkan data yang sudah kamu kumpulkan.
9. Jadikan Insight sebagai Rutinitas Bisnis, Bukan Sekadar Cek Sesekali
Langkah terakhir yang sering dilupakan adalah menjadikan membaca Insight sebagai kebiasaan, bukan kegiatan insidental saat sedang sepi pelanggan. Kamu bisa menjadwalkan satu hari dalam seminggu atau dua minggu sekali untuk mengecek Insight dan mencatat poin pentingnya. Dengan rutinitas seperti ini, kamu lebih peka terhadap perubahan dan bisa bergerak lebih cepat.
Agar lebih mudah, kamu dapat membuat catatan sederhana: berapa views, berapa aksi telepon, berapa permintaan arah, dan dari area mana saja pelanggan datang. Lalu, tambahkan rencana kecil: apa yang akan kamu coba perbaiki dalam dua minggu ke depan. Dengan cara ini, Insight tidak lagi terasa rumit, tetapi menjadi alat bantu yang mendampingi pertumbuhan UMKM kamu dari waktu ke waktu.
Dengan memahami insight Google Business Profile lewat 9 langkah sederhana ini, UMKM bisa melihat bahwa data bukan musuh, justru mitra yang membantu bisnis lebih cepat menemukan pelanggan. Selama kamu rutin membaca, mencatat, dan bertindak, profil bisnismu akan pelan-pelan menjadi mesin pendukung penjualan yang bekerja bahkan ketika kamu sedang sibuk mengurus hal lain.

